Mengatasi Wabah
Oleh: Ahmad Muttaqillah
Mengatasi Wabah Penyakit Menular Menurut
Islam
1.
Empat belas abad yang lalu, Nabi Muhammmad
Rasulullah Saw memberikan wejangan kepada umatnya:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلَا
تَدْخُلُوهَا وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا مِنْهَا
Diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau
bersabda: “Jika kalian mendengar adanya tha’un (wabah) di suatu daerah, maka jangan memasuki
daerah tersebut; dan ketika kalian berada di dalamnya (daerah yang terkena
tha’un), maka jangan keluar dari daerah tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sabda Nabi Muhammad Saw.:
عن عائشة أم
المؤمنين رضي الله عنها قالت : سألتُ رسولَ اللهِ ﷺ عن الطاعونِ ، فأخبَرَني رسولُ
اللهِ ﷺ: أنَّه كان عَذابًا يَبعَثُه اللهُ على مَن يَشاءُ، فجعَلَه رَحمةً
للمُؤمِنينَ، فليس مِن رَجُلٍ يَقَعَ الطاعونُ فيَمكُثُ في بَيتِه صابرًا
مُحتَسِبًا يَعلَمُ أنَّه لا يُصيبُه إلّا ما كَتَبَ اللهُ له إلّا كان له مِثلُ
أجْرِ الشَّهيدِ.
Diriwayatkan
dari Sayyidatuna Aisyah RA,.
Beliau
berkata : "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw perihal wabah, beliau
menjabarkan padaku bahwasanya hal tersebut adalah merupakan adzab yang Allah
swt kirim kan kepada siapapun yang ia kehendaki. Maka jika wabah penyakit tersebut
menimpa kepada kaum mukminin, maka Allah jadikan rahmat untuk mereka. Maka
tidaklah seorang pun dari kaum mukminin yang berdiam diri/menetap (Lockdown) di
dalam rumah saat wabah merebak, kemudian bersabar dan meyakini bahwa yang
menurunkan wabah hanya Allah dzat yang maha kuasa, Maka ia akan mendapatkan
pahala Syahid." (HR Bukhari, Nasai, Ahmad)
Berdasarkan
hadis di atas Ulama ahli hadits, Ibnu Hajar Al-Atsqalani berpendapat:
من جلس في
بيته في وقت وقوع الطاعون فله أجر الشهيد وإن لم يمت
“Barangsiapa berdiam diri (Lockdown)
dirumah nya saat wabah melanda,,
Maka ia akan meraih pahala syahid walaupun
ia tidak meninggal dunia oleh wabah tersebut.”
2.
Allah SWT dalam Alquran memberikan tuntunan:
Dalam
Surat 64 (At-Taghabun) ayat 11
djelaskan:
مَآ
أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهۡدِ
قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ١١
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali
dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan
memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Di dalam surat Albaqarah ayat 156 dijelaskan:
ٱلَّذِينَ
إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ
رَٰجِعُونَ ١٥٦
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami
kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali
kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar
maupun kecil.”
Dalam
menghadapi musibah kita harus berabar. Dalam surat 39 (Azzumar) ayat 10 ditegaskan:
قُلۡ
يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِي
هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ
أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ ١٠
“Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu."Orang-orang
yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah
luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas”.
Kesimpulan:
1.
Jangan
Pergi atau keluar dari daerah pandemik
2.
Tinggal
menetap di rumah, niscaya hidup dalam perjuangan yang mulia (syahid).
3.
Musibah
yang menimpa atas izin dan kehendak Allah SWT, semua akan kembali kepada-Nya.
Allah memerintahkan untuk beriman, bertakwa, dan bersabar, karena Dia akan
memberikan balasan terbaik yang tiada terhingga bagi siapa saja yang bersabar.
Bogor, 31 Maret 2020
Komentar
Posting Komentar